How Our First Moisturizer Is Made


by Glow Necessities
How Our First Moisturizer Is Made

Jika saat pertama kami mengembangkan Replenishing Hydrator itu dengan visi layaknya membuat baju dengan motif bercorak di produk skincare—dengan rangkaian bahan aktif potent untuk mengatasi beberapa kendala kulit sekaligus—karya kedua dari GN ini mungkin bisa dianalogikan layaknya kaos putih polos sebagai inspirasi kami. Product targeted for advanced concerns, but still simple enough for practical daily use. Solusi untuk kita yang ingin sedikit "mengerem" diri dari segala kebisingan jargon marketing dalam memilih produk skincare dan kembali ke bahan yang sudah terbukti melewati waktu akan data keefektifan manfaatnya bagi kesehatan kulit.

Walaupun tidak sepenuhnya status "sudah dikenal sejak dulu" menjadi jaminan bahwa bahan tertentu akan 100% bermanfaat atau tidak berisiko menimbulkan iritasi ke kulit, di sinilah peran bahan yang didukung data yang terawasi dan terkontrol oleh badan regulasi yang menjadi peran penting dalam proses pengembangan produk ini—satu langkah yang kami ambil sedikit lebih jauh dari langkah yang biasa digunakan kosmetik konvensional dalam klaim kebermanfaatan produknya—terutama dalam peran moisturizer sebagai skin protectant sehingga menjadikan The Cream moisturizer yang dapat dengan nyaman dikombinasi dalam skincare routine unik Anda. Datanya kini sudah ada, kulit sehat, kenyal Anda di masa depan sudah menanti!

Shop the Overnight Barrier-Strengthening Treatment-in-Cream

The Cream

Test Results

100%

Setuju
Merasakan kelembaban kulit yang secara signifikan membaik (dalam pemakaian pertama)

92%

Setuju
Tekstur kulit tampak lebih halus (setelah empat minggu pemakaian)

84%

Setuju
Kulit terasa lebih kenyal (setelah empat minggu pemakaian)

76%

Setuju
Kemerahan di rona kulit tampak berkurang (setelah empat minggu pemakaian)

100%

Setuju
Tidak memicu kambuhnya infeksi jamur atau "fungal acne"
(setelah 4 minggu pemakaian pada 16% partisipan yang mengidentifikasi sebagai immunocompromised serta memiliki riwayat candidiasis & tinea faciei dan/atau riwayat pemakaian corticosteroid topikal jangka panjang)
*Berdasarkan studi persepsi konsumen yang dilakukan pada 13 (tiga belas) partisipan laki-laki dan wanita berusia 27 (dua puluh tujuh) sampai dengan 63 (enam puluh tiga) tahun.

Sejak awal komitmen GN untuk memprioritaskan skincare yang gentle dan rendah iritasi demi membentuk komunitas yang lebih inklusif (serta pengalaman bersama kerabat terdekat Komite Gntle kami sendiri) untuk individu yang immunocompromised adalah fondasi dalam setiap langkah filosofi pengembangan produk. Namun hanya dengan melihat sistem rating keamanan, comedogenicity atau bahkan rating “fungal acne safe” suatu bahan tunggal saja yang cenderung mengeneralisasi manfaat dan risikonya juga kami memahami bahwa kriteria itu tidak cukup. Oleh karena itu, kami juga turut mengajak partisipan yang teridentifikasi immuno-compromised dalam proses pengujian internal produk kami untuk memastikan standar ke-gentle-an dan keefektifkan produk yang lebih inklusif menjangkau semakin banyak tipe kulit yang sensitif. Jika partisipan yang memiliki kulit dengan sistem imun yang terkompromi saja sudah bilang “approve” atas The Cream, bayangkan performanya untuk kulit pada sistem imun normal, kemungkinannya untuk bekerja pada kulit sensitif juga akan lebih baik!

Dari Coretan Catatan Lab ke Kulit Sehat Kita

Seperti biasa, sama halnya dengan setiap produk yang dikembangkan oleh GN, The Cream sepenuhnya dikembangkan oleh Komite Gntle bersama dengan tim R&D manufaktur dengan formulasi from scratch, alih-alih memakai formula "jadian" dengan modifikasi minim sebagaimana moisturizer lokal konvensional.

"Sometimes less is just inadequate"

Setiap bahan yang dapat dibaca di INCI daftar komposisi kemasan The Cream secara seksama ditentukan sedemikian rupa masing-masing konsentrasinya untuk memberi Anda bahan aktif dalam dosis yang efektif (dose-responsive, sebagaimana yang pernah dijelaskan pada artikel di sini) dalam memelihara kulit unik kita terhadap dehidrasi dan tanda-tanda inflamasi sambil tetap memiliki pengalaman sensorial yang nyaman, ketika digunakan pertama kali dan seterusnya. Kendala utama adalah Ceramide yang tidak efektif—yang jika terdaftar di urutan setelah pengawet—yang cenderung dalam proses pemasarannya jadi berlebihan padahal demi memenuhi klaim "mencegah TEWL-nya" adalah dari bahan occlusive atau emollient-nya. Belum lagi berkaca pada pengalaman tim Komite Gntle dalam prosesnya melakukan pengujian pada segenap moisturizer konvensional yang berupaya memakai bahan seminim mungkin—demi meminimalisir risiko iritasi dan alergi—tapi ternyata justru membuat TEWL makin parah barulah dapat disimpulkan bahwa: sometimes less is just inadequate.

Pair it with the anti-fatigue serum-toner hybrid with Prebiotic, Vitamin C, E, Ferulic Acid + Niacinamide

Replenishing Hydrator

Di tengah hiruk pikuk klaim skincare dengan berbagai bahan aktifnya, mungkin aspek yang terkesan sepele misalnya seperti emulsifier (bahan yang memastikan komponen oil-based bisa bercampur/teremulsi dengan komponen water-based) atau film-forming agent (bahan pengental yang fungsinya membentuk semacam “lapisan” di permukaan kulit ketika diaplikasikan agar produknya tidak mudah “bergeser” dan menstabilkan tekstur produk yang lebih mudah diratakan seperti contoh salah satu pada kebanyakan produk sunscreen) cenderung di-pandang sebelah mata atas kebermanfaatannya dalam membantu kulit pada suatu produk karena memang terkesan biasa sekali. Namun justru di dua aspek inilah yang membuat The Cream tekstur yang teruji efektif dalam membentuk a well-rounded moisturizer.

Film-forming agent (bahan pengental, yang mungkin diamati diketahui dengan kata-kata seperti: -acrylate, -acrylamide, -pvp, -polyvinyl) memang berguna untuk membentuk hasil moisturizer yang terkesan dewy pada konsentrasi tertentu, namun dari berbagai iterasi sampel The Cream dalam proses pengembangannya, kami menemukan bahwa justru ini yang cenderung memberi efek kulit yang terasa “ketarik” atau malah terasa makin dehidrasi dan produknya mudah menggumpal (pilling) jika dikombinasikan dengan produk lain. Oleh karena itu The Cream sepenuhnya bebas bahan film-forming agent untuk pengalaman menutrisi kulit yang tidak semu. Sebagai alternatifnya, kombinasi rasio khusus bahan pengemulsi dan penstabil (Cetearyl Olivate, Sorbitan Olivate)memiliki karakter unik dalam membentuk tekstur minyak dengan struktur liquid crystal yang menyerupai struktur minyak alami di skin-barrierdi The Cream juga didukung data turut membantu kebaikan emollient dan occlusive untuk tetap dapat mengunci kelembaban sambil membantu pemulihan skin-barrier yang sedang terkompromi.

Dibuat Bersama Anda, Untuk Anda

Hasil survey pemilihan kandidat bahan aktif The Cream pada 81 responden

Walaupun kombinasi bahan-bahan yang menjaga integritas dan memelihara keberpanjangan fungsi kulit sebagaimana standar kami agar setiap produk GN memenuhi peran dalam misi kami memelihara awet mudanya kulit sedemikian rupa pada berbagai iterasi sample The Cream, tentu pada akhirnya Anda yang menentukan bagaimana produk GN memenuhi kebutuhan skincare Anda. Berdasarkan hasil survey pada para Glowtizens, kami mewujudkan permintaan untuk produk yang tanpa bahan-bahan aktif yang cenderung overused atau sudah dimiliki pada langkah skincare lainnya seperti: niacinamide, hyaluronic acid, centella asiatica, retinol atau yang sudah pasti seperti mugwort dan bahan iritan tidak diperlukan lainnya, demi tercipta produk yang tidak hanya sebagai pelangkap, namun mungkin bisa menjadi alternatif bagi sederet produk berlebih demi mengurangi risiko sensitisasi dengan rangkaian bahan soothing dan calming yang saling bersinergi dengan baik. Dan tentu saja visi kita ini tidak akan terwujud tanpa keterampilan handal dari cosmetic chemist + R&D manufaktur yang tidak hanya dari segi teknis namun juga dari "seni " formulasi demi membentuk produk yang unik ini.

Kami tidak sabar untuk mendengar pendapat Glowtizen mencoba bagaimana hasil kreasi bersama ini menyelimuti skin-barrier-nya untuk kulit supple, lembut dan dewy-nya! Dan yang terpenting, selamat bersenang-senang dengan prosesnya

REFERENCES:

  • Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology, 2019, Vol 12, Pages 229–239
  • "Green Cosmetic Surfactant from Rice: Characterization and Application", 2015, Cosmetics 2, no. 4, Pages 322-341